Senin, 06 Oktober 2014

My Personal Best Motion Picture of All Time (part 1)

Apakah definisi sebuah film "Bagus" menurut kamu? Budget mahal? pemeran utamanya favorit kamu? saduran komik atau buku terkenal? well pasti jawabannya berbeda-beda tiap individu, tapi bagi saya personally sebuah film bisa dikatakan bagus kalau film itu punya after effect pada diri saya setelah saya menontonnya, perasaan puas, senang, terbayang-bayang, bahkan yang paling akut bisa membuat saya gagal move on setelah saya menontonnya. Nah kali ini akan saya coba rangkum beberapa film terbaik menurut saya yang mampu memberikan saya pengalaman tersendiri setelah menontonnya, tapi kali ini saya tidak bisa menentukannya secara berurutan so film - film ini menurut saya equally interesting to watch, here there are...

 500 Days of Summer [2009]


Adalah drama romantis paling keren sampai saat ini yang pernah saya tonton, anti mainstream dan unik. Tema nya sebenarnya klasik, namun hadir dengan lugas, tanpa dramatisasi berlebih, sehingga tidak terkesan cheesy dan lebih mengarah dari sudut panjang pria sebagai protagonis, agak jarang dalam genre ini. Alur yang tidak linier dan banyak insert klip-klip unik sepanjang film. Dipenuhi lagu-lagu indie sebagai soundtrack yang sangat catchy, line-line yang cerdas dan memorable. Definetly one of the best romantic comedy ever made...

People don't realize this, but loneliness is underrated - Tom



Love Actually [2003]


Bisa dibilang ini adalah my ultimate valentine movie, walaupun cheesy, full dramatisasi, namun film omnibus dengan banyak cerita ini tampil sempurna menurut saya, selalu dapat memberi mood booster. Entah sudah berapa kali saya tonton film ini dan efeknya selalu sama. Beragam kisah cinta manis yang mampu mengalihkan sementara dari realitas yang sering kali menyakitkan (jlebb).

Before Sunset [2004]


"Before" Trilogi bagi saya adalah trilogi drama paling Epic, berselang sembilan tahun dalam tiap serinya, dengan format real time, jadi kita diajak dalam perjalanan cinta tokoh dalam film ini selama 18 tahun, mulai dari masa muda mereka hingga mereka paruh baya. Diisi sebagian besar dengan dialog-dialog cerdas sepanjang film yang sangat realistik, praktis sepanjang film kita "hanya" disuguhi tontonan dua orang yang saling mengobrol secara natural, dan disitulah letak kejeniusan film ini. Before Sunrise, Before Sunset dan Before Midnight adalah ketiga seri dari trilogi ini, dan my personal favorite is the second one, percakapan Jesse (Ethan Hawke) dan Celine (Julie Delpy) di masa dewasa mereka yang bertemu kembali setelah pertemuan tak sengaja mereka di Wina sembilan tahun silam terasa sangat menarik, jujur, smart dan alami, bagaimana mereka berusaha mengejar waktu yang hilang dimana kehidupan nyata mengambil alih.

Even being alone it's better than sitting next to your lover and feeling lonely. - Celine

The Shawshank Redemption [1994]


Sebelum menonton langsung film ini banyak forum dan review yang mengkategorikan film ini sebagai salah satu best movie ever made, dan setelah menontonnya, saya tahu kenapa. Film yang kelihatannya "berat" ini ternyata mengalir dengan sangat menyenangkan, plot nya benar-benar menarik dan ada sedikit twist mengejutkan. Film yang mengajarkan nilai-nilai persahabatan, kepercayaan dan kemanusiaan. Cast sempurna yang bermain sangat baik, demikian pula penyutradaan terbaik dari sutradara Frank Darabont yang mampu menterjemahkan karya tulis Stephen King dengan sempurna bahkan melebihi ekspektasi.

Forest Gump [1994]


Masih film drama, dan dari tahun 1994 juga, kali ini adalah film legendaris yang sudah diputar berkali-kali di Tv, Forest Gump. Kisah dramatis kehidupan Forest Gump mulai dari dia kecil sampai dewasa ini memang sangat menyentuh, jujur dan sweet. Action, drama, komedi semua bercampur dengan paduan sempurna di film ini. Kisah cinta dan persahabatan yang benar-benar tulus, dijamin mampu meninggalkan bekas yang dalam pada penontonnya. Line-line dalam film ini juga menjadi quote yang meaningful.

“My mama always said, ‘Life was like a box of chocolates. You never know what you’re gonna get.’”-Forrest


Armageddon [1998]



Michael Bay tidak selalu menjadi sutradara yang buruk, Armageddon, Pearl Harbor, dan seri pertama Transformer adalah beberapa karya sukses Bay yang saya kategorikan film bagus. Kali ini deretan cast yang sempurna dengan chemistry yang ajaib menyelamatkan film ini, berbalut ke-lebay-an ala Bay yang khas kekuatan tiap cast nya malah membuat film ini begitu menyentuh dan heroik dalam kadar yang pas. Ditambah soundtrack ikonik film ini adalah sains fiction era 90 an terbaik menurut saya. Welldone Mr.Bay

LOTR Return of The King [2003]


Trilogi Lord of The Ring memang trilogi yang luar biasa, Peter Jackson sukses menterjemahkan kerumitan dunia Middle Earth rekaan J.R.R Tolkien kedalam bahasa visual, tidak heran prequel LOTR, "The Hobbit", kini turut dibuatkan Trilogi sendiri. Diantara ketiga seri awal LOTR bagi saya yang paling bagus adalah seri pamungkasnya Return of The King, epic, sentimentil, seru, dan kaya special efek menawan. Akhir perjalanan Frodo dan kawan-kawannya melawan bangkitnya Sauron yang hendak menguasai middle earth ini benar-benar sebuah film epic terbaik menurut saya, scene battle yang megah dan unforgettable, kesetiaan yang tulus dari Sam kepada Frodo, sampai yang paling mengharukan bagi pria manapun yang mengikuti seri ini adalah scene dimana para masyarakat middle earth memberi penghormatan mereka kepada para Hobbit pemberani yang dengan setia memulai perjalanan ini.

To be continue in part 2



 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar