Rabu, 06 Agustus 2014

Divergent [2014] - movie review


Fenomena adaptasi novel menjadi film layar lebar memang tidak ada habis-habisnya di Hollywood, setelah lepas dari saga Twilight yang melelahkan karena kita (dipaksa) memelototi close up wajah Edward Cullen selama empat seri filmnya kini kita disuguhi universe post apocalyptic bertitel Divergent.

“Divergent” menceritakan dunia masa depan dimana manusia dibagi menjadi lima faksi menurut karakteristik mereka masing-masing. Kelima jenis kategori tersebut adalah Candor (jujur), Erudite (genius), Amity (suka damai), Dauntless (pemberani) dan Abnegation (penolong tanpa pamrih).
Sedangkan untuk kategori "Divergent" adalah kategori yang tidak termasuk ke dalam kelima jenis kategori karakteristik tersebut karena memiliki berbagai macam kepribadian yang menonjol dalam dirinya. 

Tokoh utama kita Tris diperankan oleh Shailene Woodley seperti judulnya adalah seorang Divergent, yang berasal dari faksi Abnegation. Tokoh perempuan sebagai tokoh utama sepertinya menjadi pakem tersendiri untuk novel Young Adult, mulai dari Twilight, City of Bones, sampai idola saya Katniss Everdeen semuanya kaum Hawa, namun disini menurut saya Tris tidak se-tegar Katniss, Tris terasa lebih soft, dan sudut pandang feminim masih sangat kental, baik di bukunya maupun filmnya, kecenderungan Four (Love interest Tris) - sentris juga terasa seperti pemujaan terhadap Edward Cullen di saga Twilight. 

Overal saga ini cukup menjanjikan dan sepertinya akan berlanjut. Well setidaknya lebih baik dari City of Bones yang kelewat mengecewakan.

MMDB 80/100

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar