Rabu, 06 Agustus 2014

The Raid 2 - Berandal, (personal movie thoughts)

Pertama-tama karena ini first time movie review disini, saya mau memperkenalkan istilah absurd yang saya bikin sendiri untuk klasifikasi nilai film menurut saya, kalau para pengguna internet sudah mengenal IMDB atau internet movie data base, nah disini saya memakai standarisasi bernama MMDB, yaitu my movie data base, so semua disini menurut saya pribadi lho ya :)

Nah langsung aja review pertama ini adalah sebuah film indonesia yang menurut saya bersejarah, ya, bersejarah, THE RAID 2 - Berandal.


Kenapa bersejarah? Menurut saya the raid 2 telah menetapkan standar baru untuk membuat film action di dunia perfilman bukan hanya di indonesia tapi juga seluruh dunia. Yang menarik adalah pendapat beberapa pengamat film terpecah menjadi dua, ada yang pro namun ada pula yang kontra. Sekali lagi semua berhak berpendapat, baiklah mungkin kita bahas beberapa poin yang membuat beberapa penikmat film kurang mengapresiasi the raid 2;

Yang pertama adalah membandingkan film ini dengan yang pertama, dimana film pertama adalah pengalaman film action murni yang hampir tanpa cerita, sedangkan film kedua ini diset sebagai film action dengan sentuhan cerita ala mafia, yang mengingatkan saya pada trilogi infernal affairs. Memang cerita yang ditampilkan tidak istimewa tetapi menurut saya tidak bisa dikatakan buruk juga, baru saja tadi saya menonton film terbaru marvel yang jauh lebih buruk dari segi cerita.

Kemudian beberapa adegan yang membuat penonton bingung karena situasi yang digambarkan tidak seperti di Indonesia, salju, subway, penjara yang seperti benteng. Well sebenarnya tidak pernah dijelaskan kalau universe The Raid adalah Jakarta yang kita kenal, seperti Gotham City di film Batman atau Metropolis di film Superman, Jakarta disini adalah universe The Raid yang lepas dari Jakarta yang kita kenal.

Kita berpindah pada aspek-aspek yang membuat saya amazed dengan film ini, pertama dari segi teknis, dengan segala keterbatasan yang ada Gareth Evans dan kru nya mampu mengeksekusi gambar-gambar indah dengan angle susah. Dibandingkan film berbujet 100juta dollar ++ dari hollywood, berandal mampu menyuguhkan sajian visual yang indah bahkan puitis. Adegan fighting yang nyaris tanpa cela, long scene, wide shoot, vertical shoot, bahkan adegan car chase yang mampu disejajarkan dengan adegan serupa di film-film bourne.

Kemudian vareasi karakter dalam film ini, semua terpampang di poster resmi Berandal, polisi korup, bos mafia, anaknya yang haus kekuasaan, asasin, female killer sampai reinkarnasi tokoh favorit kita semua si Mad Dog, sedikit melelahkan mengikuti semuanya tapi itu bagi saya justru membuat film ini menarik.

Terakhir tentu saja koreografi adegan-adegan fighting yang luar biasa, prison riot, subway scene, kitchen scene, tarian indah pencak silat yang bone crushing mampu membuat saya ngilu sedikit waktu menonton nya.

Semua kembali lagi kepada masalah selera, tapi menurut saya seperti yang saya sebutkan diatas ini adalah sebuah sejarah dari perfilman indonesia, walaupun sutradaranya asing tapi ini tetaplah sebuah Film Aseli Indonesia yang sangat membanggakan.

MMDB 98/100

Tidak ada komentar:

Posting Komentar